Siapa yang tidak kenal dengan virus? Semua orang pasti pernah terserang mikroorganisme ini. Mulai dari yang menyebabkan penyakit ringan seperti flu (influenza) hingga penyakit serius seperti HIV/AIDS. Ketahui jenis, bentuk, struktur, dan perbedaannya dengan bakteri!
SEJARAH VIRUS
Pengertian virus secara umum adalah suatu mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.Sejarah virus awal mulanya muncul di tahun 1883
karena penyakit pada tanaman tembakau. Penyakit ini disebut sebagai penyakit mosaik tembakau.
ADOLF MEYER (1883)
Jika berbicara siapa pertama kali yang
menemukan adanya virus di dunia ini, maka
jawabannya adalah Adolf Meyer yang
merupakan seorang ilmuwan dari Jerman. Ia
pertama menemukan virus pada tahun 1883
melalui pengamatannya terhadap daun tembakau
yang di mana daun tersebut terdapat binik-bintik
kuning.
Mayer pun mencoba untuk menyemprotkan
getah yang diekstrasi dari daun tanaman sakit ke
tanaman lainnya. Dari hal tersebut, Mayer
mengetahui bahwa itu adalah penyakit menular.
Namun, Mayer tidak bisa mendapatkan mikroba
di dalam getah tersebut. Dia pun menyimpulkan
bahwa penyakit ini berasal dari bakteri yang
ukurannya lebih kecil dari biasanya dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop.
DIMITRI IVANOWSKY
(1892)
Setelah penemuan virus dilakukan oleh Adolf
Meyer, maka di tahun 1892 ada seorang ilmuwan
Bernama Dmitri Ivanovsky dan ia berasal dari
Rusia. Bisa dibilang penelitian yang dilakukan oleh
Dmitri Ivanovsky hampir sama dengan peneltian
Adolf Meyer hanya saja perbedaannya terletak
pada penyaringannya. Getah yang disaring oleh
Dmitri Ivanovsky menggunakan saringan bakteri.
Hasil saringan itu kemudian disemprotkan ke
daun tembakau yang masih dalam keadaan sehat.
Setelah disemprotkan, daun tembakau yang sehat
berubah menjadi sakit. Hasil penelitian ini sama
dengan Adolf Meyer yang di mana daun
tembakau (sehat) berubah menjadi sakit karena
adanya makhluk yang bisa membuat daun
tembakau tidak sehat lagi.
MARTINUS BEIJERINCK
(1898)
Pada 1898, Martinus Beijerinck, seorang ahli
mikrobiologi dan botani asal Belanda mulai melakukan
percobaan selanjutnya mengenai hal yang diyakini
sebagai bakteri kecil ini.
Dia menemukan fakta bahwa ini merupakan partikel
mikroskopis yang lebih kecil dari bakteri. Kemudian,
partikel yang menyerang tembakau ini dapat
bereproduksi dan tidak mati ketika dimasukkan ke dalam
alkohol. Dari hal itu, Beijerinck menyimpulkan partikel ini
sangat kecil dan dapat hidup pada makhluk hidup yang
menyerangnya. Dia pun memberikan definisi baru, yaitu
“Contagium vivum fluidum (cairan menular hidup)”. Dia
pun juga menyebutkan partikel ini sebagai virus lolos
saring. Berkat penemuannya, Beijerinck dijuluki sebagai
bapak virologi karena telah menyebut patogen kecil ini
dengan nama virus.
WENDELL M. STANLEY
(1935)
Pada tahun 1935, kesimpulan yang dibuat oleh
Ivanovsky dan Beijerinck digugurkan oleh seorang ahli
biokimia Amerika serikat bernama Wendell M. Stanley.
Stanley melakukan penelitian dengan menggunakan
satu ton daun tembakau yang terinfeksi oleh penyakit
bintik kuning. Dari penelitian tersebut ditemukan kristal
berbentuk jarum.
Kristal seperti jarum ini, oleh Stanley disimpan dalam
botol dan tidak menunjukkan adanya aktivitas
kehidupan. Namun saat kristal tersebut dilarutkan,
kemudian larutannya diusapkan pada permukaan daun
tembakau yang sehat ternyata daun tersebut
terjangkit penyakit bintik kuning. Dengan hasil
percobaan ini, Stanley membuat kesimpulan sebagai
berikut: penyebab penyakit bintik kuning pada daun
tanaman tembakau adalah virus. Virus bukan sel
karena dapat dikristalkan. Berkat hal yang dia lakukan,
nama penyakit tersebut menjadi Tobacco Mosaik Virus
(TMV) atau virus mosaik tembakau.
STRUKTUR VIRUS
Virus - hanya akan menunjukkan sifat-sifat
makhluk hidup bila berada dalam sel
organisme hidup lainnya. Itulah sebabnya
sebagian ahli biologi menyatakan virus
bukan merupakan makhluk hidup. Namun
sebagian ahli biologi yang lain menggolongkan
virus sebagai makhluk hidup karena
tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang
diselubungi protein dan mampu
bereproduksi.
Komponen utama virus - adalah asam
nukleat yang dapat berupa DNA atau RNA.
Asam nukleat ini diselubungi oleh selubung
protein yang disebut kapsomer. Susunan
kapsomer tersebut dinamakan kapsid.
Membran yang menyusun virus merupakan
lipid bilayer dan protein atau berupa
glikoprotein. Meskipun glikoprotein pada
virus dirakit oleh virus itu sendiri, tetapi
lipidnya merupakan bawaan dari sel inang.
Komponen utama penyusun virus
Terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh
virus antara lain:
a. Kepala
Virus memiliki kepala yang berisi RNA atau DNA
dan menjadi bahan genetiknya. Isi kepala virus
dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung yang tersusun
oleh protein. Bentuk kapsid bergantung pada jenis
virus itu sendiri. Kapsid virus berbentuk bulat, heliks,
polihedral atau bentuk lain yang lebih kompleks yang
tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
b. Isi Tubuh
Isi tubuh virus biasa disebut sebagai virion yang
merupakan bahan genetik berupa salah satu tipe
asam nukleat RNA atau DNA. Tipe asam nukleat
yang dimiliki virus berpengaruh pada bentuk tubuh
virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya
berbentuk kubus, bulat, atau polihedral, contohnya
pada virus penyebab penyakit Polyomyelitis, virus
influenza dan virus radang mulut atau kuku. Adapun
virus yang isi tubuhnya berupa DNA antara lain
Papovavirus, virus herpes dan Adenovirus.
c. Ekor
Ekor adalah bagian pada struktur tubuh virus yang
berfungsi sebagai alat untuk mengaitkan diri pada
sel inang. Ekor yang menempel di kepala umumnya
terdiri atas beberapa benang atau serat halus yang
berbentuk tabung tersumbat. Adapun pada virus
yang hanya menginfeksi sel eukariotik, pada bagian
ekor umumnya tidak dijumpai.
CIRI-CIRI VIRUS
Virus - sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup
karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini, ia selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik
pada manusia (misalnya influenza dan HIV), hewan (misalnya flu burung), atau
tanaman (misalnya mosaik tembakau). Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki
oleh virus? Berikut beberapa diantaranya:
Replikasi virus - adalah proses pembentukan dan perbanyakan
komponen-komponen virus. Replikasi virus ini hanya bisa dilakukan
oleh virus di dalam sel inang karena virus adalah partikel aseluler atau bukan
sel. Artinya, virus tidak punya struktur metabolisme seperti yang
dimiliki sel untuk membuat komponen tubuh virus, yaitu materi genetik dan
selubung protein (kapsid).
Sel inang - merupakan sel hidup yang ditumpangi virus. Sel
inang dapat berupa organisme uniseluler (bersel tunggal) seperti bakteri dan
protozoa, maupun multiseluler (bersel banyak) seperti jamur, tumbuhan, hewan,
hingga manusia.
Secara umum virus itu punya inang yang spesifik. Contohnya
yaitu bakteriofag yang hanya menginfeksi bakteri E. coli dan TMV yang hanya
menginfeksi tembakau.
Namun, ada juga beberapa jenis virus yang memiliki inang
bervariasi. Contohnya yaitu virus flu burung yang menginfeksi bangsa aves dan
manusia. Selain itu, ada juga rabies yang menginfeksi mamalia seperti kucing,
anjing, dan manusia.
Meskipun demikian, virus tumbuhan tidak akan menginfeksi
hewan, atau sebaliknya. Begitu pula virus penginfeksi bakteri, tidak akan
menginfeksi tumbuhan maupun hewan.
Nah, replikasi virus yang umum dipelajari adalah pada
bakteriofag yang bisa terjadi melalui siklus litik atau siklus lisogenik. Apa
perbedaannya? Yuk, kita bahas satu per satu!
Siklus Litik
Siklus litik - merupakan cara replikasi virus yang melibatkan
proses penghancuran sel inang di akhir proses replikasi, sehingga sel
inang akan pecah (lisis) dan mati.
Siklus litik yang umum dipelajari adalah siklus litik pada
bakteriofag T4, di mana terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi,
tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan
tahap lisis.
1. Tahap Adsorpsi
Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada
sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus (dalam hal ini yaitu bakteriofag)
memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang.
Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat
dikenali oleh virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga
jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan
membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi
genetiknya ke dalam sel bakteri.
3. Tahap Sintesis
Tahap sintesis atau eklifase merupakan tahapan
pembentukan komponen virus yaitu materi genetik dan protein. Tahap ini
diawali dengan pembentukan protein atau enzim yang akan menghancurkan DNA sel
bakteri, serta enzim yang digunakan untuk menggandakan DNA virus. Setelah DNA
virus digandakan, selanjutnya dibentuk protein-protein penyusun kapsid, rakitan
ekor serta lisozim (enzim yang dibutuhkan di tahap lisis).
4. Tahap Perakitan
Pada tahap ini terjadi perakitan partikel virus
baru dari komponen-komponen yang dibuat di tahap sintesis. Kapsid, materi
genetik, dan bagian ekor akan dirakit menjadi partikel bakteriofag T4 utuh.
5. Tahap Lisis
Tahap ini merupakan tahap pecahnya sel inang.
Bakteriofag akan menggunakan lisozim pada bagian ekornya untuk merusak
dinding sel bakteri, sehingga menjadi lemah dan berlubang. Dinding sel bakteri
yang lemah dan berlubang akan menyebabkan cairan dari luar sel bakteri masuk ke
dalam sel, sehingga sel bakteri menggembung, pecah dan mati.
Setelah sel bakteri pecah atau lisis, partikel bakteriofag
baru akan keluar dan menginfeksi sel bakteri lain untuk kembali melakukan
replikasi. Biasanya, dalam satu kali siklus litik, bakteriofag T4 memerlukan
waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit, dan akan dihasilkan 100-200 partikel
virus baru yang siap menginfeksi sel inang baru.
Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik - merupakan mekanisme replikasi virus
melalui penyisipan materi genetik virus pada materi genetik inang. Jadi
siklus lisogenik tidak melibatkan proses penghancuran/kematian sel
inang.
Pada siklus ini, DNA dari virus akan bergabung dengan DNA
sel bakteri membentuk profag. Kemudian saat sel bakteri yang mengandung profag
membelah diri untuk bereproduksi, profag juga ikut digandakan, sehingga secara
tidak langsung terjadi perbanyakan materi genetik virus.
Contoh virus yang melakukan siklus lisogenik diantaranya
adalah bakteriofag lambda atau fag lambda (fag λ). Fag λ memiliki bentuk
yang serupa dengan bakteriofag T4, namun serabut ekor fag λ lebih
pendek.
Replikasi virus secara lisogenik terdiri atas tahap adsorpsi,
tahap penetrasi, tahap integrasi, dan tahap multiplikasi sel
inang.
1. Tahap Adsorpsi
Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada
sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus (dalam hal ini yaitu bakteriofag)
memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat
dikenali oleh virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga
jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan
membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi
genetiknya ke dalam sel bakteri.
Tahap adsorpsi dan penetrasi mekanismenya sama dengan yang
terjadi pada siklus litik, ya! Sedangkan untuk tahap integrasi dan multiplikasi
sel inang akan dibahas pada penjelasan berikut.
3. Tahap Integrasi
Tahap integrasi disebut juga sebagai tahap penggabungan.
Setelah melalui tahap penetrasi, DNA virus yang telah diinjeksikan ke dalam sel
bakteri, akan diintegrasikan atau digabungkan pada bagian tertentu dari materi
genetik sel bakteri sehingga terbentuk profag (prophage).
Selama dalam kondisi profag, materi genetik virus akan
dipertahankan dorman atau diam serta tidak akan diterjemahkan sehingga sel
inang tidak akan sadar kalau materi genetiknya telah disisipi materi genetik
virus.
4. Tahap Multiplikasi Sel Inang
Selanjutnya, yaitu tahap multiplikasi sel bakteri melalui
pembelahan sel. Jadi, sel bakteri akan menggandakan materi genetiknya melalui
pembelahan sel. Hal ini menguntungkan bagi virus, sebab dengan proses ini
materi genetik virus akan ikut tergandakan. Akibatnya, setiap sel anak yang
dihasilkan dari pembelahan bakteri, juga mengandung profag, atau dengan kata
lain terinfeksi juga oleh virus fag λ.
Dalam kondisi tertentu, sel inang yang mengandung profag ini
dapat melemah akibat berbagai faktor. Contohnya saat sel bakteri terpapar sinar
UV, maka virus fag λ akan terlepas dari materi genetik bakteri dan akan
memasuki siklus litik yang menyebabkan lisis pada sel bakteri.
Perbedaan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik
Nah, itu tadi materi tentang replikasi virus beserta
penjelasan tahapan-tahapan prosesnya. Sudah paham, kan? Kalau kamu masih kurang
paham mengenai materi diatas, langsung aja tonton videonya di bawah ini!
KLASIFIKASI VIRUS
Klasifikasi virus dibedakan berdasarkan karakteristik yang dimiliki menjadi beberapa jenis yaitu (1) berdasarkan jenis inang, (2) berdasarkan ada/tidaknya selubung nukleokapsid, dan selengkapnya dalam artikel ini.
Berdasarkan klasifikasinya, virus dikelompokkan berdasarkan
persamaan ciri yang dimiliki. Berikut beberapa klasifikasi virus.
1. Berdasarkan jenis inang
2. Berdasarkan ada/tidaknya selubung nukleokapsid
Nukleokapsid merupakan protein yang menyelubungi virus.
Berfungsi melindungi virus ketika berada di luar inang. Klasifikasi virus
berdasarkan jenis nukelokapsid, virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang
terselubung dan telanjang.
3. Berdasarkan Jumlah Kapsomer
Kapsomer adalah satuan unit protein yang menyusun kapsid
pada virus. Berdasarkan jumlah kapsomer, berikut beberapa diantara kelompok
virus dengan jumlah kapsomernya.
4. Berdasarkan Genom dan Metode Replikasi
5. Berdasarkan asam nukleat
6. Berdasarkan bentuk dasar
VIRUS YANG MERUGIKAN PADA MANUSIA
1. POLIO
Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau
lumpuh yang disebabkan oleh virus. Virus pembawa
penyakit ini adalah sebuah virus yang dinamakan
poliovirus (PV). Virus ini dapat memasuki aliran darah
dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan
melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.
Cara Penularan:
Polio menular melalui kontak antar
manusia. Virus masuk ke dalam tubuh
melalui mulut ketika seseorang
memakan makanan atau minuman
yang terkontaminasi feses (fekaloral).
Atau bisa juga melalui mulut dengan
mulut (oral-oral).
Cara Pencegahan:
Menjaga lingkungan tetap bersih
agar terhindar dari virus ini.
Melakukan vaksinasi polio bagi
para balita.
2. HERPES/HSV(Herpes simplex virus)
Herpes adalah penyakit infeksi pada sel epitel.
Setelah terjadi infeksi, virus tidak akan keluar dari
tubuh dan tetap laten pada sel- sel syaraf.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung
dengan cairan yang berasal dari jaringan epitel
yang terinfeksi. Penyakit ini biasanya menyerang
mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin. Gejala utama
penyakit adalah timbul gelembung gelembung
kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah.
Cara Penularan:
Melalui kontak fisik deNgan penderita, seperti:
hubungan seksual, berciuman (bila herpes di
mulut), maupun oral seks.
Cara Pencegahan:
Selalu menjaga higenis (kebersihan atah
kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin
pria dan wanita secara teratur). Setia kepada pasangannya, dengan tidak
berganti-ganti pasangan. Jangan lupa menggunakan kondom, bila
pasangan kita sudah terinfeksi PMS
(Penyakit Menular Seksual).
Mintalah jarum suntik baru tiap kali
menerima pelayanan medis yang
menggunakan jarum suntik.
3. EBOLA/EVD (Ebola Virus Disease)
Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus
Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari
penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit
Ebola sangat mematikan. Tingkat kematian sampai 90%.
Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Virus ini
mulai menular dari salah satu spesies kera di Kongo
kemudian mulai menyebar ke manusia, jangka waktu
manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya
sekitar 1 minggu karena saking ganasnya virus ini.
Gejala:
Demam, sakit kepala, nyeri otot,
mual, muntah, sakit perut,
pendarahan di luar dan dalam anus.
Timbul bercak-bercak merah pada
badan, muka, dan lengan.
Cara Penularan:
Melalui kotak langsung dengan
cairan tubuh atau kulit.
Cara Pencegahan: Menghindari bepergian ke daerah
yang dilanda wabah ebola atau
daerah yang memiliki riwayat wabah
ebola.
Menghindari kontak dengan cairan
tubuh pasien/orang yang terinfeksi
ebola seperti darah, feses, air liur,
cairan muntahan, air kencing,
bahkan keringat.
Tidak berhubungan langsung
(bersentuhan) dengan pasien ebola.
Bila terpaksa kontak langsung,
harus menggunakan pelindung diri
(proteks diri) seperti kaca mata,
masker, pakaian khusus, sepatu
boot dan sarung tangan.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat
dan berdiameter sekitar 100-120 nm. Karena itu,
pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila
menggunakan masker yang berpori-pori lebih
kecil dari 100 nm. Virus ini memiliki RNA positive
sebagai genomnya, dan biasanya sering disebut
virus RNA. Mutasi virus terjadi pada saat
replikasi dan virus RNA bermutasi sekitar 1 juta
kali lebih cepat dari pada virus DNA.
Kalau virus DNA mempunyai kecepatan
mutasi 10-8 sampai 10-11 nukleotida setiap kali
proses replikasi, virus RNA berkecapatan 10-3
sampai 10-4. Karena itu, tidak bisa dimungkiri
bahwa virus penyebab SARS adalah
Coronavirus yang sudah bermutasi. Selain
menginfeksi manusia, Coronavirus juga
menginfeksi binatang seperti babi, anjing,
kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada
binatang-binatang ini, infeksi virus ini
umumnya juga menyebabkan gejala gangguan
pernapasan (Pneumonia) seperti halnya pada
manusia.
Terdapat beberapa fakta menarik setelah adanya virus corona silahkan disimak poster dibawah ini!!
Penyakit SARS menyebabkan gangguan akut
pada saluran pernafasan dan dapat
menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan
oleh virus SARS dengan penularan melalui udara.
Gejalanya antara lain: suhu tubuh di atas 39°C,
menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit
kepala, dan sesak nafas yang mengakibatkan
penderita kekurangan oksigen.
Cara Penularan:
Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari
penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya.
Cara Pencegahan:
Menjaga kekebalan tubuh agar tetap tinggi dan
kuat, yaitu dengan makan makanan bergizi dan
tidur yang cukup untuk mempertinggi sel
imunitas. Menjaga udara sekeliling bebas virus:
Udara yang masuk ke dalam air
conditioner (AC) terlebih dahulu
dilewatkan ke sistem yang bertemperatur
tinggi (300°c) agar semua virus dan
bakteri menjadi mati, baru dialirkan ke
AC, sehingga diperoleh udara yang sesuai
dengan temperatur yang diinginkan.
Memakai masker di dekat orang yang
terkena SARS, sebisa mungkin
menjauhinya.
Masker yang efektif adalah masker yang
berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
6. ZIKA
Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga
Flaviviridae dan genus Flavivirus yang disebarkan oleh
nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit
yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam
Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai
diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia
sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk
penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang
yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa
dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika
memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat
yang dibawa oleh Flavivirus bawaan artropoda yang lain.
Cara Penularan:
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk
yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes,
dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis,
Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes Albopictus
pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di
siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan.
Virus zika juga bisa ditularkan oleh wanita ibu hamil pada
janinnya selama masa kehamilan.
Cara Pencegahan:
Lindungi kulit anda memakai celana panjang dan baju
lengan panjang, Gunakan repellen untuk mengelak dari pada gigitan
nyamuk, Tidur dalam kelambu
Sekurang-kurangnya seminggu sekali bersihkan dan
tutup kotak sampah.
Gejala:
Demam tinggi, kepala pening, mata memerah dan
berair, ruam pada kulit, Gejala bisa sampai 1 minggu.
7. INFLUENZA
Penyebab influenza adalah virus
Orthomyxovirus yang berbentuk
seperti bola. Virus influenza ditularkan
lewat udara dan masuk ke tubuh
manusia melalui alat pernapasan. Virus
influenza pada umumnya menyerang
hanya pada sistem pernapasan. Gejala
influenza adalah demam, sakit kepala,
pegal linu otot, dan kehilangan nafsu
makan, Penanggulangan virus ini telah
diusahakan oleh beberapa ahli dengan
pembuatan vaksin.
Cara Penularan:
Melalui kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi, Melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi (disebut fomites,
seperti mainan, pegangan pintu) dan
jika menghirup virus (serat aerosol).
Cara Pencegahan:
Salah satu cara terbaik untuk
mencegah flu adalah dengan
meningkatkan sistem kekebalan
tubuh agar daya tahan tubuh
meningkat dan mampu melawan
serangan virus flu. Cara yang bisa
dilakukan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh adalah dengan
selalu menjaga pola hidup sehat
seperti makan makanan sehat dan
bergizi, berolahraga, cukup
istirahat, dan bisa juga dengan
vaksinasi. Dalam dunia medis saat
ini sudah diperkenalkan vaksinasi
flu untuk orang usia 6 bulan ke
atas.
Terdapat beberapa etika bersin dan batuk agar virus tidak menular, silahkan disimak poster dibawah ini!!
8. DBD
(Demam Berdarah Dengue)
Demam berdarah atau demam dengue
(disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis
nyamuk menularkan virus dengue. Demam
dengue juga disebut sebagai "Break Bone Fever"
atau "Bone Break Fever" (demam sendi), karena
demam tersebut dapat menyebabkan
penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan
tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam
dengue adalah demam, sakit kepala, kulit
kemerahan yang tampak seperti campak,dan
nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien,
demam dengue dapat berubah menjadi satu dari
dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama
adalah demam berdarah, yang menyebabkan
pendarahan, kebocoran pembuluh darah, yang
kedua adalah sindrom renjat dengue, yang
menyebabkan tekanan darah rendah yang
berbahaya.
Cara Penularan: Melalui virus yang mendapat virus
dengue sewaktu digigit/menghisap
darah orang yang sakit DBD, atau
melalui orang yang tidak sakit DBD
tapi dalam darahnya terdapat virus
dengue (karena orang ini memiliki
lkebalan terhadap virus dengue.), Melalui orang yang mengandung
virus dengue tapi tidak sakit, dapat
pergi kemana-mana dan
menularkan virus itu kepada orang
lain di tempat yang ada nyamuk
Aedes Aaegypty.
Cara Pencegahan: Menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk
demam berdarah.
Menguras bak mandi setiap
seminggu sekali.
Mengubur barang-barang
bekas yang dapat menjadi
sarang perkembangan jentikjentik nyamuk.
Menutup wadah yang dapat
menampung air.
Melakukan kebiasaan baik,
seperti makan makanan
bergizi, rutin olahraga, dan
istirahat yang cukup.
Gejala : Munculnya demam tinggi
terus menerus, disertai
adanya tanda perdarahan,
contohnya ruam. Ruam
demam berdarah
mempunyai ciri-ciri merah
terang.
Sakit perut, rasa mual,
trombosi topenia,
hemokonsentrasi, sakit
kepala berat, sakit pada
sendi (artralgia), sakit pada
otot (mialgia). Sejumlah kecil
kasus bisa menyebabkan
sindrom shock dengue yang
mempunyai tingkat kematian
tnggi.
Sesudah masa tunas/
inkubasi selama 3-15 hari.
9. HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau disingkat
AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV atau Human
Immunodeficiency Virus. Virus AIDS menyerang sel
darah putih khusus yang disebut dengan Tlymphocytes HIV AIDS.
Cara Penularan:
Hubungan seks, Transfusi darah, Penggunaan jarum bekas
penderita (aku puntur, jarum tato,
jarum tindik), Antara ibu dan bayi selama masa
hamil, kelahiran dan masa
menyusui.
Cara Pencegahan:
Hindari seks bebas
Jangan berganti-ganti pasangan
seksual.
Gunakan kondom, terutama untuk
kelompok perilaku resiko tinggi
jangan menjadi donor darah
Seorang ibu yang didiagnosa
positif HIV sebaiknya jangan
hamil.
Penggunaan jarum suntik
sebaiknya sekali pakai.
Jauhi narkoba.
10. CAMPAK
Penyakit Campak (Rubella,
Campak 9 hari, measles) adalah
suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan selaput ikat
mata/konjungtiv) dan ruam kulit.
Penyakit ini disebabkan karena
infeksi virus campak golongan
Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena
menghirup percikan ludah
penderita campak. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu
2-4 hari sebelum rimbulnya ruam
kulit dan 4 hari setelah ruam kulit
ada.
Cara Penularan : Melalui saluran hidung. Virus
campak yang berasal dari cairan
hidung dan tenggorokan yang
keluar dari penderita pada saat
bersin, bantuk, dan bernapas.
Cara Pencegahan : Penyakit campak dapat dicegah
dengan imunisasi. serta Hindari
penderita, karena campak dapat
ditularkan melalui saluran
pernapasan. Virus campak yang
berasal dari cairan hidung dan
tenggorokan yang keluar dari
penderita pada saat bersin,
bantuk, dan bernapas.
Gejala : Panas badan nyeri tenggorokan
hidung meler (Coryza)-batuk
(Cough) - Bercak Koplik - nyeri
otot mata merah (conjuctivitis), 2-4 hari kemudian
muncul bintik putih kecil
di mulut bagian dalam
(bintik Koplik). Ruam
(kemerahan di kulit) yang
terasa agak gatal muncul
3-5 hari setelah
timbulnya gejala diatas.
VIRUS YANG MERUGIKAN PADA HEWAN
1. RABIES
Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf
pusat. Penyakit ini disebabkan oleh Rhabdovirus
yang dang dapat menular ke manusia melalui gigitan
atau air liur hewan penderita, misalnya anjing,
serigala, rubah, tikus, kelelawar, kelinci, sapi, kuda
dan kambing. Virus rabies bereproduksi di dalam
otot dan menyebar hingga susunan saraf pusat. Ciriciri hewan yang terkena penyakit rabies adalah
tampak tidak sehat, gelisah, agresif, mengeluarkan
air liur yang berlebihan, lidah menjulur, suka
menyendiri di tempat gelap serta ingin menggigit
apa saja di sekitarnya baik benda maupun orang.
Sedangkan gelaja rabies pada manusia antara lain
sakit kepala, mual, muntah, sakit tenggorokan,
demam, halusinasi serta peningkatan sekresi
keringat dan air liur. Rabies bisa dicegah dengan
pemberian vaksin.
Gejala Pada Hewan:
Suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk.
Terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat
mengunyah dan menelan makanan, rahang bawah
tidak dapat dikatupkan dan air liur menetes
berlebihan.
Kejang berlangsung singkat dan kadang sering
tidak terlihat.
Tidak ada keinginan menyerang atau mengigit.
Kematian akan terjadi dalam beberapa jam.
Cara Penularan:
Melalui air liur yang mengandung
virus rabies.
Cara Pencegahan : Memelihara anjing dan hewan
lainnya dengan baik dan benar.
Jika tidak dipelihara dengan baik
dapat diserahkan ke Dinas
Peternakan atau para pecinta
hewan.
Mendaftarkan anjing ke Kantor
Kelurahan/Desa atau Petugas
Dinas Peternakan setempat.
Pada hewan virus rabies dapat
ditangkal dengan vaksinasi
secara rutin 1-2 kali setahun
tergantung vaksin yang
digunakan, ke Dinas Peternakan,
Pos Kesehatan Hewan atau
Dokter Hewan Praktek.
Semua anjing/kucing yang
potensial terkena, divaksin
setelah umur 12 minggu, lau 12
bulan setelahnya, dilanjutkan
dengan tiap 3 tahun dengan
vaksin untuk 3 tahun, untuk
kucing harus vaksin inaktif.
2. PENYAKIT
MULUT DAN
KUKU (PMK)
Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang
sangat menular pada hewan ternak seperti sapi,
domba babi, kambing dan kerbau. Penyakit ini
disebabkan oleh Aphthovirus dari famili
Picornaviridae. Penularan virus dapat melalui
udara, kontak langsung, makanan, dan
peralatan yang terkontaminasi virus. Gejala yang
dialami hewan ternak terinfeksi antara laian
gelisah, dehidrasi, malas berdiri, pincang,
demam tinggi, mengeluarkan saliva, dan nafsu
makan menurun.
Penyakit ini menyebabkan produksi susu dan
daging ternak menurun serta menimbulkan
kematian sekitar 70% hewan ternak. Penyakit
mulut dan kuku dapat dicegah dengan vaksinasi.
3. TETELO / New
Castle Diseas
(NCD) Tetelo (New Castle Disease) adalah penyakit
yang terjadi pada unggas (misalnya ayam dan
itik), dengan gelaja ayam pingsan payah,
mengantuk dengan kepala ditundukkan, sesak
nafas, terdengar suara mencicit sperti ayam
tercekik, nafsu makan berkurang, berak putih
seperti kapur dan padat tetapi lambat laun
berubah jadi encer dan hijau, ayam menjadi
kurus dalam beberapa hari, ayam hilang
keseimbangan atau selalu memutar-mutar
kepalanya, berjalan keliling, kepala diletakan
diatas punggung juga kelumpuhan. Penyakit ini
disebabkan oleh virus NCD dan bersifat mudah
menular. Tetelo dapat menyebabkan kematian
hewan ternak.
4. FLU BURUNG
Flu burung adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus HPAIV (High Pathogenic
Avian Influenza Virus) yang awalnya menyerang
unggas. Namun, beberapa varian tertentu
mengalami mutasi menjadi semakin ganas dan
dapat menyerang babi dan manusia. Penyebab flu
burung di Asia adalah kelompok virus tipe A
dengan subtipe (strain) H5N1 yang sangat ganas
dan termasuk kelompok Orthomyxovirus. Sifat
virus ini antara lain adalah sebagai berikut:
- Dapat bertahan hidup di air hingga 4 hari pada
suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada suhu 0°C.
- Virus dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh
atau tinja unggas, tetapi mati pada pemanasan
60°C selama 30 menit. Penularan virus ini dapat
melalui udara dan feses unggas. Gejala-gejala
penyakit ini adalah demam, sakit tenggorokan,
batuk, keluar lendir bening dari hidung, nyeri
otot, sakit kepala, lemas, sesak napas, dan
radang paru-paru (Pneumonia). Masa inkubasi
virus dalam tubuh inang antara 1 – 7 hari.
5. TUMOR (KUTIL)
Penyakit tumor atau kutil juga dapat diderita
oleh hewan seperti ayam, anjing dll yang
disebabkan oleh RSV (Rous sarcoma virus)
dan sapi yang disebabkan oleh Bovine
Papillomavirus. Virus ini menyebabkan tumor
pada sel epitel kulit dan membran mukosa.
VIRUS YANG MERUGIKAN PADA TANAMAN
VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN BAGI MANUSIA
1. Vaksin
Beberapa contoh vaksin itu antara lain :
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai
pencegah penyakit cacar air, gondongan, campak jerman;
OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit
polio;
HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah penyakit
cacar air;
HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit
kuning.
2. Pembuatan Pelawan Racun (Anti toksin)
Upaya menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang
menguntungkan, akan mempengaruhi bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam
hal ini DNA virus akan digabungkan dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis
pelawan racun. Selanjutnya, DNA itu oleh virus lisogenik disambungkan ke sel
bakteri sehingga bakteri tersebut akan mengandung gen penghasil zat pelawan
racun (anti toksin). Bakteri yang mengandung anti toksin akan membelah diri dan
menghasilkan bakteri-bakteri lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama
(anti toksin).
3. Pelemahan Bakteri
DNA dari virus lisogenik yang kemudian memasuki bakteri
patogen, membuat bakteri itu jadi tak berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh
manusia.
4. Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran
Virus dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang
penting dalam dunia kedokteran yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan
tugasnya menganalisa dan membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran.
Nah, itu tadi materi tentang peranan virus yang merugikan dan menguntungkan beserta penjelasan tahapan-tahapan prosesnya. Sudah paham, kan? Kalau kamu masih kurang paham mengenai materi diatas, langsung aja tonton videonya di bawah ini!
Untuk info lebih lengkapnya silahkan tonton video dibawah ini!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar