Senin, 29 April 2024

VIRUS

DAFTAR ISI

Siapa yang tidak kenal dengan virus? Semua orang pasti pernah terserang mikroorganisme ini. Mulai dari yang menyebabkan penyakit ringan seperti flu (influenza) hingga penyakit serius seperti HIV/AIDS. Ketahui jenis, bentuk, struktur, dan perbedaannya dengan bakteri!


SEJARAH VIRUS 


Pengertian virus secara umum adalah suatu mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Sejarah virus awal mulanya muncul di tahun 1883 karena penyakit pada tanaman tembakau. Penyakit ini disebut sebagai penyakit mosaik tembakau. 


ADOLF MEYER (1883)
       Jika berbicara siapa pertama kali yang menemukan adanya virus di dunia ini, maka jawabannya adalah Adolf Meyer yang merupakan seorang ilmuwan dari Jerman. Ia pertama menemukan virus pada tahun 1883 melalui pengamatannya terhadap daun tembakau yang di mana daun tersebut terdapat binik-bintik kuning.
        Mayer pun mencoba untuk menyemprotkan getah yang diekstrasi dari daun tanaman sakit ke tanaman lainnya. Dari hal tersebut, Mayer mengetahui bahwa itu adalah penyakit menular. Namun, Mayer tidak bisa mendapatkan mikroba di dalam getah tersebut. Dia pun menyimpulkan bahwa penyakit ini berasal dari bakteri yang ukurannya lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

DIMITRI IVANOWSKY (1892)
       Setelah penemuan virus dilakukan oleh Adolf Meyer, maka di tahun 1892 ada seorang ilmuwan Bernama Dmitri Ivanovsky dan ia berasal dari Rusia. Bisa dibilang penelitian yang dilakukan oleh Dmitri Ivanovsky hampir sama dengan peneltian Adolf Meyer hanya saja perbedaannya terletak pada penyaringannya. Getah yang disaring oleh Dmitri Ivanovsky menggunakan saringan bakteri.
    Hasil saringan itu kemudian disemprotkan ke daun tembakau yang masih dalam keadaan sehat. Setelah disemprotkan, daun tembakau yang sehat berubah menjadi sakit. Hasil penelitian ini sama dengan Adolf Meyer yang di mana daun tembakau (sehat) berubah menjadi sakit karena adanya makhluk yang bisa membuat daun tembakau tidak sehat lagi. 

MARTINUS BEIJERINCK (1898)
     Pada 1898, Martinus Beijerinck, seorang ahli mikrobiologi dan botani asal Belanda mulai melakukan percobaan selanjutnya mengenai hal yang diyakini sebagai bakteri kecil ini.
      Dia menemukan fakta bahwa ini merupakan partikel mikroskopis yang lebih kecil dari bakteri. Kemudian, partikel yang menyerang tembakau ini dapat bereproduksi dan tidak mati ketika dimasukkan ke dalam alkohol. Dari hal itu, Beijerinck menyimpulkan partikel ini sangat kecil dan dapat hidup pada makhluk hidup yang menyerangnya. Dia pun memberikan definisi baru, yaitu “Contagium vivum fluidum (cairan menular hidup)”. Dia pun juga menyebutkan partikel ini sebagai virus lolos saring. Berkat penemuannya, Beijerinck dijuluki sebagai bapak virologi karena telah menyebut patogen kecil ini dengan nama virus.

WENDELL M. STANLEY (1935)
     Pada tahun 1935, kesimpulan yang dibuat oleh Ivanovsky dan Beijerinck digugurkan oleh seorang ahli biokimia Amerika serikat bernama Wendell M. Stanley. Stanley melakukan penelitian dengan menggunakan satu ton daun tembakau yang terinfeksi oleh penyakit bintik kuning. Dari penelitian tersebut ditemukan kristal berbentuk jarum.
     Kristal seperti jarum ini, oleh Stanley disimpan dalam botol dan tidak menunjukkan adanya aktivitas kehidupan. Namun saat kristal tersebut dilarutkan, kemudian larutannya diusapkan pada permukaan daun tembakau yang sehat ternyata daun tersebut terjangkit penyakit bintik kuning. Dengan hasil percobaan ini, Stanley membuat kesimpulan sebagai berikut: penyebab penyakit bintik kuning pada daun tanaman tembakau adalah virus. Virus bukan sel karena dapat dikristalkan. Berkat hal yang dia lakukan, nama penyakit tersebut menjadi Tobacco Mosaik Virus (TMV) atau virus mosaik tembakau. 



STRUKTUR VIRUS


Virus - hanya akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup bila berada dalam sel organisme hidup lainnya. Itulah sebabnya sebagian ahli biologi menyatakan virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun sebagian ahli biologi yang lain menggolongkan virus sebagai makhluk hidup karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi protein dan mampu bereproduksi.
Komponen utama virus - adalah asam nukleat yang dapat berupa DNA atau RNA. Asam nukleat ini diselubungi oleh selubung protein yang disebut kapsomer. Susunan kapsomer tersebut dinamakan kapsid. Membran yang menyusun virus merupakan lipid bilayer dan protein atau berupa glikoprotein. Meskipun glikoprotein pada virus dirakit oleh virus itu sendiri, tetapi lipidnya merupakan bawaan dari sel inang.


Komponen utama penyusun virus 
Terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh virus antara lain:

a. Kepala 

Virus memiliki kepala yang berisi RNA atau DNA dan menjadi bahan genetiknya. Isi kepala virus dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid bergantung pada jenis virus itu sendiri. Kapsid virus berbentuk bulat, heliks, polihedral atau bentuk lain yang lebih kompleks yang tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein. 

b. Isi Tubuh 

Isi tubuh virus biasa disebut sebagai virion yang merupakan bahan genetik berupa salah satu tipe asam nukleat RNA atau DNA. Tipe asam nukleat yang dimiliki virus berpengaruh pada bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus penyebab penyakit Polyomyelitis, virus influenza dan virus radang mulut atau kuku. Adapun virus yang isi tubuhnya berupa DNA antara lain Papovavirus, virus herpes dan Adenovirus.

c. Ekor 

Ekor adalah bagian pada struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk mengaitkan diri pada sel inang. Ekor yang menempel di kepala umumnya terdiri atas beberapa benang atau serat halus yang berbentuk tabung tersumbat. Adapun pada virus yang hanya menginfeksi sel eukariotik, pada bagian ekor umumnya tidak dijumpai.


CIRI-CIRI VIRUS

Virus - sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini, ia selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya influenza dan HIV), hewan (misalnya flu burung), atau tanaman (misalnya ­mosaik tembakau). Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Berikut beberapa diantaranya: 

 


REPLIKASI VIRUS

Replikasi virus - adalah proses pembentukan dan perbanyakan komponen-komponen virus. Replikasi virus ini hanya bisa dilakukan oleh virus di dalam sel inang karena virus adalah partikel aseluler atau bukan sel. Artinya, virus tidak punya struktur metabolisme seperti yang dimiliki sel untuk membuat komponen tubuh virus, yaitu materi genetik dan selubung protein (kapsid). 

Sel inang - merupakan sel hidup yang ditumpangi virus. Sel inang dapat berupa organisme uniseluler (bersel tunggal) seperti bakteri dan protozoa, maupun multiseluler (bersel banyak) seperti jamur, tumbuhan, hewan, hingga manusia.

Secara umum virus itu punya inang yang spesifik. Contohnya yaitu bakteriofag yang hanya menginfeksi bakteri E. coli dan TMV yang hanya menginfeksi tembakau. 

Namun, ada juga beberapa jenis virus yang memiliki inang bervariasi. Contohnya yaitu virus flu burung yang menginfeksi bangsa aves dan manusia. Selain itu, ada juga rabies yang menginfeksi mamalia seperti kucing, anjing, dan manusia.

Meskipun demikian, virus tumbuhan tidak akan menginfeksi hewan, atau sebaliknya. Begitu pula virus penginfeksi bakteri, tidak akan menginfeksi tumbuhan maupun hewan.  

Nah, replikasi virus yang umum dipelajari adalah pada bakteriofag yang bisa terjadi melalui siklus litik atau siklus lisogenik. Apa perbedaannya? Yuk, kita bahas satu per satu! 


Siklus Litik 

Siklus litik - merupakan cara replikasi virus yang melibatkan proses penghancuran sel inang di akhir proses replikasi, sehingga sel inang akan pecah (lisis) dan mati.

Siklus litik yang umum dipelajari adalah siklus litik pada bakteriofag T4, di mana terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis.



1. Tahap Adsorpsi 

Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus (dalam hal ini yaitu bakteriofag) memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali  oleh virus.

2. Tahap Penetrasi

Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri.

3. Tahap Sintesis

Tahap sintesis atau eklifase merupakan tahapan pembentukan komponen virus yaitu materi genetik dan protein. Tahap ini diawali dengan pembentukan protein atau enzim yang akan menghancurkan DNA sel bakteri, serta enzim yang digunakan untuk menggandakan DNA virus. Setelah DNA virus digandakan, selanjutnya dibentuk protein-protein penyusun kapsid, rakitan ekor serta lisozim (enzim yang dibutuhkan di tahap lisis).

4. Tahap Perakitan

Pada tahap ini terjadi perakitan partikel virus baru dari komponen-komponen yang dibuat di tahap sintesis. Kapsid, materi genetik, dan bagian ekor akan dirakit menjadi partikel bakteriofag T4 utuh.

5. Tahap Lisis

Tahap ini merupakan tahap pecahnya sel inang. Bakteriofag akan menggunakan lisozim pada bagian ekornya untuk  merusak dinding sel bakteri, sehingga menjadi lemah dan berlubang. Dinding sel bakteri yang lemah dan berlubang akan menyebabkan cairan dari luar sel bakteri masuk ke dalam sel, sehingga sel bakteri menggembung, pecah dan mati.

Setelah sel bakteri pecah atau lisis, partikel bakteriofag baru akan keluar dan menginfeksi sel bakteri lain untuk kembali melakukan replikasi. Biasanya, dalam satu kali siklus litik, bakteriofag T4 memerlukan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit, dan akan dihasilkan 100-200 partikel virus baru yang siap menginfeksi sel inang baru.


Siklus Lisogenik 

Siklus lisogenik - merupakan mekanisme replikasi virus melalui penyisipan materi genetik virus pada materi genetik inang. Jadi siklus lisogenik  tidak melibatkan proses penghancuran/kematian sel inang. 

Pada siklus ini, DNA dari virus akan bergabung dengan DNA sel bakteri membentuk profag. Kemudian saat sel bakteri yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag juga ikut digandakan, sehingga secara tidak langsung terjadi perbanyakan materi genetik virus.

Contoh virus yang melakukan siklus lisogenik diantaranya adalah bakteriofag lambda atau fag lambda (fag λ).  Fag λ memiliki bentuk yang serupa dengan bakteriofag T4, namun serabut ekor fag λ lebih pendek.



Replikasi virus secara lisogenik terdiri atas tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap integrasi, dan tahap multiplikasi sel inang.

1. Tahap Adsorpsi 

Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus (dalam hal ini yaitu bakteriofag) memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali  oleh virus.

2. Tahap Penetrasi

Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri.

Tahap adsorpsi dan penetrasi mekanismenya sama dengan yang terjadi pada siklus litik, ya! Sedangkan untuk tahap integrasi dan multiplikasi sel inang akan dibahas pada penjelasan berikut.

3. Tahap Integrasi

Tahap integrasi disebut juga sebagai tahap penggabungan. Setelah melalui tahap penetrasi, DNA virus yang telah diinjeksikan ke dalam sel bakteri, akan diintegrasikan atau digabungkan pada bagian tertentu dari materi genetik sel bakteri sehingga terbentuk  profag (prophage). 

Selama dalam kondisi profag, materi genetik virus akan dipertahankan dorman atau diam serta tidak akan diterjemahkan sehingga sel inang tidak akan sadar kalau materi genetiknya telah disisipi materi genetik virus.

4. Tahap Multiplikasi Sel Inang

Selanjutnya, yaitu tahap multiplikasi sel bakteri melalui pembelahan sel. Jadi, sel bakteri akan menggandakan materi genetiknya melalui pembelahan sel. Hal ini menguntungkan bagi virus, sebab dengan proses ini materi genetik virus akan ikut tergandakan. Akibatnya, setiap sel anak yang dihasilkan dari pembelahan bakteri, juga mengandung profag, atau dengan kata lain terinfeksi juga oleh virus fag λ.

Dalam kondisi tertentu, sel inang yang mengandung profag ini dapat melemah akibat berbagai faktor. Contohnya saat sel bakteri terpapar sinar UV, maka virus fag λ akan terlepas dari materi genetik bakteri dan akan memasuki siklus litik yang menyebabkan lisis pada sel bakteri.


Perbedaan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik 

Nah, itu tadi materi tentang replikasi virus beserta penjelasan tahapan-tahapan prosesnya. Sudah paham, kan? Kalau kamu masih kurang paham mengenai materi diatas, langsung aja tonton videonya di bawah ini!


KLASIFIKASI VIRUS

Klasifikasi virus dibedakan berdasarkan karakteristik yang dimiliki menjadi beberapa jenis yaitu (1) berdasarkan jenis inang, (2) berdasarkan ada/tidaknya selubung nukleokapsid, dan selengkapnya dalam artikel ini.

Berdasarkan klasifikasinya, virus dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Berikut beberapa klasifikasi virus.

1. Berdasarkan jenis inang

2. Berdasarkan ada/tidaknya selubung nukleokapsid


Nukleokapsid merupakan protein yang menyelubungi virus. Berfungsi melindungi virus ketika berada di luar inang. Klasifikasi virus berdasarkan jenis nukelokapsid, virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang terselubung dan telanjang.

3. Berdasarkan Jumlah Kapsomer 

Kapsomer adalah satuan unit protein yang menyusun kapsid pada virus. Berdasarkan jumlah kapsomer, berikut beberapa diantara kelompok virus dengan jumlah kapsomernya.

4. Berdasarkan Genom dan Metode Replikasi

5. Berdasarkan asam nukleat

6. Berdasarkan bentuk dasar




VIRUS YANG MERUGIKAN PADA MANUSIA




1. POLIO 
      Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Virus pembawa penyakit ini adalah sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV). Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan. 
     
Cara Penularan: Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses (fekaloral). Atau bisa juga melalui mulut dengan mulut (oral-oral). 
Cara Pencegahan: Menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari virus ini. Melakukan vaksinasi polio bagi para balita.

2. HERPES/HSV(Herpes simplex virus)
        Herpes adalah penyakit infeksi pada sel epitel. Setelah terjadi infeksi, virus tidak akan keluar dari tubuh dan tetap laten pada sel- sel syaraf. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari jaringan epitel yang terinfeksi. Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin. Gejala utama penyakit adalah timbul gelembung gelembung kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah. 

Cara Penularan: Melalui kontak fisik deNgan penderita, seperti: hubungan seksual, berciuman (bila herpes di mulut), maupun oral seks. 
Cara Pencegahan: Selalu menjaga higenis (kebersihan atah kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin pria dan wanita secara teratur). Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan. Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS (Penyakit Menular Seksual). Mintalah jarum suntik baru tiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan jarum suntik.

3. EBOLA/EVD (Ebola Virus Disease)
       Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Virus ini mulai menular dari salah satu spesies kera di Kongo kemudian mulai menyebar ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar 1 minggu karena saking ganasnya virus ini. 

Gejala: Demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, sakit perut, pendarahan di luar dan dalam anus. Timbul bercak-bercak merah pada badan, muka, dan lengan. 
Cara Penularan: Melalui kotak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. 
Cara Pencegahan: Menghindari bepergian ke daerah yang dilanda wabah ebola atau daerah yang memiliki riwayat wabah ebola. Menghindari kontak dengan cairan tubuh pasien/orang yang terinfeksi ebola seperti darah, feses, air liur, cairan muntahan, air kencing, bahkan keringat. Tidak berhubungan langsung (bersentuhan) dengan pasien ebola. Bila terpaksa kontak langsung, harus menggunakan pelindung diri (proteks diri) seperti kaca mata, masker, pakaian khusus, sepatu boot dan sarung tangan.

4. CORONA/SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
      Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm. Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm. Virus ini memiliki RNA positive sebagai genomnya, dan biasanya sering disebut virus RNA. Mutasi virus terjadi pada saat replikasi dan virus RNA bermutasi sekitar 1 juta kali lebih cepat dari pada virus DNA.  
      Kalau virus DNA mempunyai kecepatan mutasi 10-8 sampai 10-11 nukleotida setiap kali proses replikasi, virus RNA berkecapatan 10-3 sampai 10-4. Karena itu, tidak bisa dimungkiri bahwa virus penyebab SARS adalah Coronavirus yang sudah bermutasi. Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang seperti babi, anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (Pneumonia) seperti halnya pada manusia. 

Terdapat beberapa fakta menarik setelah adanya virus corona silahkan disimak poster dibawah ini!!


5. SARS/CORONA (Severe Acute Respiratory Syndrome)
      Penyakit SARS menyebabkan gangguan akut pada saluran pernafasan dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS dengan penularan melalui udara. Gejalanya antara lain: suhu tubuh di atas 39°C, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, dan sesak nafas yang mengakibatkan penderita kekurangan oksigen. 

Cara Penularan: Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya. 
Cara Pencegahan: Menjaga kekebalan tubuh agar tetap tinggi dan kuat, yaitu dengan makan makanan bergizi dan tidur yang cukup untuk mempertinggi sel imunitas. Menjaga udara sekeliling bebas virus: Udara yang masuk ke dalam air conditioner (AC) terlebih dahulu dilewatkan ke sistem yang bertemperatur tinggi (300°c) agar semua virus dan bakteri menjadi mati, baru dialirkan ke AC, sehingga diperoleh udara yang sesuai dengan temperatur yang diinginkan. Memakai masker di dekat orang yang terkena SARS, sebisa mungkin menjauhinya. Masker yang efektif adalah masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.

6. ZIKA
      Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga Flaviviridae dan genus Flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh Flavivirus bawaan artropoda yang lain.

Cara Penularan: Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes Albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh wanita ibu hamil pada janinnya selama masa kehamilan.
Cara Pencegahan: Lindungi kulit anda memakai celana panjang dan baju lengan panjang, Gunakan repellen untuk mengelak dari pada gigitan nyamuk, Tidur dalam kelambu Sekurang-kurangnya seminggu sekali bersihkan dan tutup kotak sampah.
Gejala: Demam tinggi, kepala pening, mata memerah dan berair, ruam pada kulit, Gejala bisa sampai 1 minggu.

7. INFLUENZA 
    Penyebab influenza adalah virus Orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem pernapasan. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. 
     

Cara Penularan: Melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, Melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi (disebut fomites, seperti mainan, pegangan pintu) dan jika menghirup virus (serat aerosol). 
Cara Pencegahan: Salah satu cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh meningkat dan mampu melawan serangan virus flu. Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan selalu menjaga pola hidup sehat seperti makan makanan sehat dan bergizi, berolahraga, cukup istirahat, dan bisa juga dengan vaksinasi. Dalam dunia medis saat ini sudah diperkenalkan vaksinasi flu untuk orang usia 6 bulan ke atas. 

Terdapat beberapa etika bersin dan batuk agar virus tidak menular, silahkan disimak poster dibawah ini!!


8. DBD (Demam Berdarah Dengue)
         Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis nyamuk menularkan virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "Break Bone Fever" atau "Bone Break Fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak,dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah, yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.

Cara Penularan: Melalui virus yang mendapat virus dengue sewaktu digigit/menghisap darah orang yang sakit DBD, atau melalui orang yang tidak sakit DBD tapi dalam darahnya terdapat virus dengue (karena orang ini memiliki lkebalan terhadap virus dengue.), Melalui orang yang mengandung virus dengue tapi tidak sakit, dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aaegypty.
Cara Pencegahan: Menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Menguras bak mandi setiap seminggu sekali. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentikjentik nyamuk. Menutup wadah yang dapat menampung air. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.
Gejala : Munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang. Sakit perut, rasa mual, trombosi topenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tnggi. Sesudah masa tunas/ inkubasi selama 3-15 hari.



9. HIV/AIDS 
     Acquired Immunodeficiency Syndrome atau disingkat AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan Tlymphocytes HIV AIDS.

Cara Penularan: Hubungan seks, Transfusi darah, Penggunaan jarum bekas penderita (aku puntur, jarum tato, jarum tindik), Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Cara Pencegahan: Hindari seks bebas Jangan berganti-ganti pasangan seksual. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai. Jauhi narkoba.


10. CAMPAK 
      Penyakit Campak (Rubella, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiv) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus. 
     Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. 

Cara Penularan : Melalui saluran hidung. Virus campak yang berasal dari cairan hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan bernapas.
Cara Pencegahan : Penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi. serta Hindari penderita, karena campak dapat ditularkan melalui saluran pernapasan. Virus campak yang berasal dari cairan hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan bernapas. 
Gejala : Panas badan nyeri tenggorokan hidung meler (Coryza)-batuk (Cough) - Bercak Koplik - nyeri otot mata merah (conjuctivitis), 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas.


VIRUS YANG MERUGIKAN PADA HEWAN 



1. RABIES 
       Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyakit ini disebabkan oleh Rhabdovirus yang dang dapat menular ke manusia melalui gigitan atau air liur hewan penderita, misalnya anjing, serigala, rubah, tikus, kelelawar, kelinci, sapi, kuda dan kambing. Virus rabies bereproduksi di dalam otot dan menyebar hingga susunan saraf pusat. Ciriciri hewan yang terkena penyakit rabies adalah tampak tidak sehat, gelisah, agresif, mengeluarkan air liur yang berlebihan, lidah menjulur, suka menyendiri di tempat gelap serta ingin menggigit apa saja di sekitarnya baik benda maupun orang. Sedangkan gelaja rabies pada manusia antara lain sakit kepala, mual, muntah, sakit tenggorokan, demam, halusinasi serta peningkatan sekresi keringat dan air liur. Rabies bisa dicegah dengan pemberian vaksin. 

Gejala Pada Hewan: Suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk. Terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan makanan, rahang bawah tidak dapat dikatupkan dan air liur menetes berlebihan. Kejang berlangsung singkat dan kadang sering tidak terlihat. Tidak ada keinginan menyerang atau mengigit. Kematian akan terjadi dalam beberapa jam.
Cara Penularan: Melalui air liur yang mengandung virus rabies. 
Cara Pencegahan : Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak dipelihara dengan baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan. Mendaftarkan anjing ke Kantor Kelurahan/Desa atau Petugas Dinas Peternakan setempat. Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2 kali setahun tergantung vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos Kesehatan Hewan atau Dokter Hewan Praktek. Semua anjing/kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu, lau 12 bulan setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3 tahun, untuk kucing harus vaksin inaktif. 

2. PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)
      Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang sangat menular pada hewan ternak seperti sapi, domba babi, kambing dan kerbau. Penyakit ini disebabkan oleh Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Penularan virus dapat melalui udara, kontak langsung, makanan, dan peralatan yang terkontaminasi virus. Gejala yang dialami hewan ternak terinfeksi antara laian gelisah, dehidrasi, malas berdiri, pincang, demam tinggi, mengeluarkan saliva, dan nafsu makan menurun. 
   Penyakit ini menyebabkan produksi susu dan daging ternak menurun serta menimbulkan kematian sekitar 70% hewan ternak. Penyakit mulut dan kuku dapat dicegah dengan vaksinasi.

3. TETELO / New Castle Diseas (NCD)
       Tetelo (New Castle Disease) adalah penyakit yang terjadi pada unggas (misalnya ayam dan itik), dengan gelaja ayam pingsan payah, mengantuk dengan kepala ditundukkan, sesak nafas, terdengar suara mencicit sperti ayam tercekik, nafsu makan berkurang, berak putih seperti kapur dan padat tetapi lambat laun berubah jadi encer dan hijau, ayam menjadi kurus dalam beberapa hari, ayam hilang keseimbangan atau selalu memutar-mutar kepalanya, berjalan keliling, kepala diletakan diatas punggung juga kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus NCD dan bersifat mudah menular. Tetelo dapat menyebabkan kematian hewan ternak.

4. FLU BURUNG 
       Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus HPAIV (High Pathogenic Avian Influenza Virus) yang awalnya menyerang unggas. Namun, beberapa varian tertentu mengalami mutasi menjadi semakin ganas dan dapat menyerang babi dan manusia. Penyebab flu burung di Asia adalah kelompok virus tipe A dengan subtipe (strain) H5N1 yang sangat ganas dan termasuk kelompok Orthomyxovirus. Sifat virus ini antara lain adalah sebagai berikut:

- Dapat bertahan hidup di air hingga 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada suhu 0°C. 
- Virus dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh atau tinja unggas, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit. Penularan virus ini dapat melalui udara dan feses unggas. Gejala-gejala penyakit ini adalah demam, sakit tenggorokan, batuk, keluar lendir bening dari hidung, nyeri otot, sakit kepala, lemas, sesak napas, dan radang paru-paru (Pneumonia). Masa inkubasi virus dalam tubuh inang antara 1 – 7 hari.

5. TUMOR (KUTIL)
        Penyakit tumor atau kutil juga dapat diderita oleh hewan seperti ayam, anjing dll yang disebabkan oleh RSV (Rous sarcoma virus) dan sapi yang disebabkan oleh Bovine Papillomavirus. Virus ini menyebabkan tumor pada sel epitel kulit dan membran mukosa. 


VIRUS YANG MERUGIKAN PADA TANAMAN 




VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN BAGI MANUSIA



1. Vaksin

Beberapa contoh vaksin itu antara lain :

Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai pencegah penyakit cacar air, gondongan, campak jerman;

  • OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit polio;
  • HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah penyakit cacar air;
  • HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit kuning.

2. Pembuatan Pelawan Racun (Anti toksin)

Upaya menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang menguntungkan, akan mempengaruhi bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam hal ini DNA virus akan digabungkan dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis pelawan racun. Selanjutnya, DNA itu oleh virus lisogenik disambungkan ke sel bakteri sehingga bakteri tersebut akan mengandung gen penghasil zat pelawan racun (anti toksin). Bakteri yang mengandung anti toksin akan membelah diri dan menghasilkan bakteri-bakteri lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama (anti toksin).

3. Pelemahan Bakteri

DNA dari virus lisogenik yang kemudian memasuki bakteri patogen, membuat bakteri itu jadi tak berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh manusia.

4. Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran

Virus dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang penting dalam dunia kedokteran yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan tugasnya menganalisa dan membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran. 


Nah, itu tadi materi tentang peranan virus yang merugikan dan menguntungkan beserta penjelasan tahapan-tahapan prosesnya. Sudah paham, kan? Kalau kamu masih kurang paham mengenai materi diatas, langsung aja tonton videonya di bawah ini!


Untuk info lebih lengkapnya silahkan tonton video dibawah ini!!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIRUS

DAFTAR ISI Sejarah Virus Struktur Virus Ciri - Ciri Virus Replikasi Siklus litik Siklus lisogenik Klasifikasi virus Virus yang merugikan p...